Perjalanan Dipha Barus di Belantika Musik Indonesia
Latar Belakang
Dipha Kresna Aditya Barus atau dikenal dengan Dipha Barus, kelahiran di Jakarta, tanggal 4 Januari 1986.
Dipha Barus lahir di keluarga yang memang punya ketertarikan di musik. Sejak kecil telah diperkenalkan ke berbagai genre musik seperti The Beatles hingga Stevie Wonder dan Miles Davis dan sudah memulai bermain musik sejak kecil tidak heran dia mengawali pengenalan musik nya dengan bersekolah di sekolah musik dan semakin bertambah nya usia sampai sekarang Dipha Barus selalu mencari pengalaman, meningkatkan wawasan, dan menggali referensi dalam bidang musik.
Ketertarikan Menjadi Seorang DJ
Semua itu bermula dari sebuah kanal YouTube bernama “Sflogicninja” yang didirikan oleh David Earl pada 2006 dan perkenalan pertama dengan dunia DJ terjadi secara natural, ketika ia menemani ayahnya berobat di Singapura waktu kelas tiga SMP. Lalu di Singapura, Dipha Barus bertemu dengan seseorang yang memberitahu tentang musik drum dan bass. Dari sanalah Dipha kemudian mulai tertarik dengan musik elektronik bukan dalam format DJ, tapi dalam electronic acts seperti Chemical Brothers, Primal Scream dan Prodigy. Saat itu ia juga sempat melihat DJ tersebut di featured di MTV setelah itu ia berminat ingin menjadi DJ dan akhirnya membeli Aphex Twin dan musik-musik elektronik.
Dan juga dikarenakan dance music memiliki reaksi langsung ke tubuh manusia. Beberapa aransemen dan beberapa chord progession bisa membuat kepala orang nodding dan kalau beat-nya dicepetin atau dilambatin sedikit dalam lagu juga membuat reaksi tubuh yang beda. Ketika itu pula minat untuk nge-DJ sudah mulai terbangun, dan menguatkan ketertarikan akan dunia song producing.
Moment Bermusik
Most memorable moment ketika event Merdeka Eve dimana ia bermain dari jam setengah 4 sore sampai jam setengah 6 pagi. Saat itu pada masih terbilang muda dan tempatnya yang lumayan unfamiliar, tetapi semua orang enjoy dengan musik yang ia bawakan.Dipha Barus pernah merasakan pengalaman pahit dengan manggung tanpa bayaran. Ini dialami saat manggung perdana di sebuah klub di Malaysia meskipun begitu tidak diberi honor, secara mengejutkan Dipha Barus berhasil menjadi sorotan. Saking banyaknya pengunjung yang datang.Menjadi salah satu musikus yang sukses membuka konser The Chainsmokers, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (3/3/2018). DJ Tanah Air yang namanya sudah mendunia itu tampil bersama tiga musisi Indonesia lainnya, yaitu Nadin, Ariel Nayaka, dan Kallula.Menggelar mini konser Music Drip yang digelar untuk menggambarkan berbagai rasa kopi lewat kolaborasi musik Penyanyi Marcell Siahaan dan Andien bekolaborasi dengan DJ Dipha Barus.Daftar Rekaman2015: "Move Your Bomboclat""No One Can Stop Us" (bersama Kallula)
2016: "Lemme Get That" (bersama Rinni Wulandari & Teza Sumendra)"All Good" (bersama Nadin Amizah)
2017: "Decide" (bersama A. Nayaka, Matter Mos & Ramengvrl)"Money Honey (Count Me In)" (bersama Monica Karina)
2018: "My Kind of Crazy" (bersama Raisa)"Mine" (bersama Raisa)
2019: "You Move Me" (bersama Monica Karina)
2020: "Down" (bersama Cade)
Penghargaan
Pada tahun 2016, memenangkan kategori Karya Produksi Dance/EDC Terbaik di lagu No One Can Stop Us di Angerah Musik Indonesia (AMI).Pada tahun 2017, memenangkan kategori Karya Produksi Dance/Elektronic terbaik di lagu All Good dan memenangkan kategori Karya Produksi Rap/Hip-Hop terbaik di lagu Made in Jakarta di Angerah Musik Indonesia (AMI).Pada tahun 2018 memenangkan 3 kategori, di lagu Money Honey (Count Me In) memenangkan 2 kategori yaitu Karya Produksi terbaik dan Karya Produksi Elektronika terbaik. Dan memenangkan kategori Karya Produksi Rap/Hip-Hop di lagu Decide di Angerah Musik Indonesia (AMI).Dipha juga dinobatkan menjadi DJ of The Year 2018 di ajang penghargaan Paranoia Awards 2018. Pada tahun 2019, memenangkan kategori Karya Produksi Kolaborasi Soul/R&B terbaik di lagu My Kind of Crazy