Sejarah dan Filosofi Tradisi Bersulang
Sejarah dan Filosofi Tradisi Bersulang
Bersulang adalah tradisi yang cukup sering dilakukan disaat para kawula muda sedang menikmati waktu luang bersama teman-teman saat meminum beer, ditongkrongan, hingga ke dalam clubmalam pun mereka sering melakukannya. Mulai dari artis terkemuka dunia, hingga anak-anak komplek, pasti pernah melakukannya. Tidak hanya untuk gaya-gayaanatau mempererat hubungan saja, tanpa disadari, bersulang ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang dan makna folosofis di dalamnya. Berikut adalah beberapa fakta yang mungkin belum kita ketahui mengenai tradisi bersulang.
Dalam Bahasa modern sering disebut Cheers,pada awalnyaToast sering dilakukan para bangsawan dari Yunani Kuno pada pesta dan perayaan ketika orang-orang meminum Anggur. Lebih dari itu, zaman dulu orang Yunani Kuno juga melakukan Toast bermaksud untuk mendoakan atas kesehatan satu sama lain. Pada abad ke-16 dan abad ke-17, bersulang dimaksudkan untuk merayakan keberhasilan, kebahagiaan kaum laki-laki. Dalam acara ini kaum wanita tidak diikutsertakan dan sebagian besar dalam perjamuan atau perayaan ini seluruhnya dihadiri oleh kaum pria. Dengan melakukan sulang kita bias mencairkan suasana dan menghangatkan kembali hubungan antar sesama.
Namun rupanya, di Eropa bersulang memiliki arti dan cara yang berbeda dari negara lainnya. Misalkan di Negara Inggris, mereka melakukan Toast yang sudah dicampurkan dengan roti. Namun berbeda dengan negara perancis, spanyol, dan jerman dimana jika melakukan toast tanpa memandang mata lawan bicara memiliki arti buruk dalam kehidupan di ranjang.
Sekitar abad ke-16 semakin menjamur perjamuan yang dilakukan, maka muncul kaum Anti-Toast . Hal ini dipicu karena tradisi yang dilakukan hanya untuk sekedar kesenangan dan kebanggaan atas maskulinitas laki-laki, sehingga pengeluaran rumah tangga semakin membengkak, lantas banyak dari istri-istri mereka melakukan protes dan menuntut untuk melakukan pembuatan undang-undang. Namun sayang, tradisi ini terlanjur menjamur sehingga banyak sekali perjaumuan yang dilakukan secara terselubung.
Setelah kita melihat sejarah dan makna yang tersirat dari tradisi Toast di zaman dahulu, ternyata ada juga nih salah satu arti yang lain dari tradisi Toast di zaman modern ini. Yaitu adalah pelengkap semua Indra kita. Tentu kita semua tahu jika kita pada umumnya memiliki lima indra. Yang pertama kita bisa melihat minuman dalam gelas kita dengan mata, kulit kita meraba dengan memegang gelas dengan tangan, kita bisa mencium aroma minuman dengan hidung, merasakan minuman kita dengan lidah lalu bersulang sebagai pelengkap, yaitu kita bisa mendengar suara gelas itu dengan telinga kita.
Jadi bagaimana? Menarik bukan? Ternyata, hal kecil yang sering kita lakukan memiliki makna yang dalam dan tersirat dibaliknya. Kita bisa lebih menghargai moment bersama teman dan sanak saudara kita, dan lebih bisa membuat suasana menjadi lebih hangat. Oiya, jangan terlalu bersemangat dalam melalukan Toast ataucheers, nanti pecah slokinya!